UPDATE: Sebelum Dibunuh Ayub Sempat Teriak Minta Tolong, Lantas Diikat Lalu Dicekik 

UPDATE: Sebelum Dibunuh Ayub Sempat Teriak Minta Tolong, Lantas Diikat Lalu Dicekik 
Korban ditemukan telanjang dengan kaki dan tangan terikat serta kepala ditanam ke tanah hingga pinggang. Foto: goriau.

PERAWANG (RIAUSKY.COM)- Pembunuhan Ayub, bocah 5 tahun oleh sepupunya sendiri, MS (19) ternyata tak berjalan mudah. 

Pelaku yang nekat meminta uang tebusan untuk biaya nikah sebesar Rp300 juta kepada Roffi, pamannya sendiri, sempat putar kepala untuk melaksanakan aksinya.

Sebelum menghubungi orang tua korban, juga beberapa kerabat dekat keluarga, dia sudah terlebih dahulu membawa lari korban  dari tempat tinggal keluarganya.

Caranya, dengan membujuk dan emngajak korban untuk pergi bermain-main menggunakan sepeda motor.

Namun dibujuk untuk diajak pergi bermain-main ke suatu tempat.

"Saat itu korban sedang bermain di halaman rumah neneknya di jalan Indah Kasih Gang Rayana, kelurahan Perawang," kata Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramzani.

Korban baru mulai merasa tidak nyaman setelah pelaku tidak bersedia mengantarkannya pulang saat mereka berada di Jalan Cendrawasih.

''Waktu itu,  MS tidak mau mengantarkan adik sepupunya tersebut kembali pulang.Meski pun Ayub sudah meminta untuk pulang,'' imbuh Kasat.

Niat jahat MS kemudian dilaksanakannya, menjadikan adik sepupunyanya tersebut sebagai korban penculikannya sendiri.

Lalu mengancam pamannya melalui pesan singkat yang dikirimnya kepada rekan orangtua korban, Asril.

MS meminta uang tebusan Rp300 juta kalau tidak nyawa Ayub jadi taruhannya.

Ancaman melalui telepon seluler juga dilancarkan MS kepada kerabat  pamannya yang lain, yakni Abdul Mukti.Bahasanya meminta tebusan Rp 300 juta.

Dalam pengakuannya setelah ditangkap aparat kepolisian, pelaku membenarkan. 

Lebih jauh, setelah itu, sebut dia, karena sempat berteriak minta pulang, akhirnya korban diikat kaki dan tangannya menggunakan baju yang dikenakan korban. 

Namun korban terus teriak, sehingga akhirnya pelaku nekat mencekik saudara sepupunya yang masih sangat kecil itu. 

''Lokasinya masih persis di Pipa Caltex di Jalan Cenderawasih,'' ungkap AKP Faizal.

''Waktunya persis  setelah maghrib. Karena teriak dicekik, tangan dan kakinya juga diikat, setelah itu, karena khawatir ada warga yang mendengar, pelaku lantas sempt pergi meninggalkan korban lalu tak berapa lama, kembali lagi,'' imbuh dia. 

Saat kembali itulah, pelaku menimbun kepala korban hingga bagian pinggang di kubangan lumpur berwarna kuning di wilayah tersebut. 

''Diduga, saat itu, korban masih dalam keadaan hidup. Karena, ditemukan ada endapan tanah liat di dalam rongga kerongkongan korban,'' ungkap Kasat lagi.

Pelaku sendiri ditangkap keesokan harinya oleh aparat kepolisian melalui penelusuran posisi GPS pelaku berdasarkan nomor SMS kontak yang dikirimkan kepada orang tua dan paman korban.

Pelaku menyerah tanpa melakukan perlawanan.

Dari penangkapan tersebut juga terungkap dimana lokasi korban dibunuh dan kemudian dilakukan oleh tempat kejadian perkara  dan dilaksanakan evakuasi korban. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia. (R05)

 

Listrik Indonesia

#Bayi Tebusan

Index

Berita Lainnya

Index